GovAsset Education #5 Jadi Momentum MIN 2 Banda Aceh Perkuat Tata Kelola Aset Negara

Uncategorized

MIN 2 Kota Banda Aceh terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan tata kelola aset negara yang dikelola di madrasah. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi aktif Dadam Iswanda SE., selaku Pengelola Barang Milik Negara (BMN), dalam kegiatan GovAsset Education #5 yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis 11 September 2025.

Kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari program rutin Itjen Kemenag yang digelar setiap Kamis dengan tujuan memberikan pembinaan, pendampingan, serta penguatan kapasitas para pengelola BMN di seluruh satuan kerja Kementerian Agama. Pada edisi kelima ini, tema yang diangkat adalah “Transformasi Penatausahaan BMN Masa Kini” dengan fokus bahasan “Strategi Meminimalisir Temuan Berulang dalam Pengelolaan BMN.”

Hadir sebagai narasumber, Hj Rofi Sari Dewi SKom MM., Auditor Ahli Madya Inspektorat IV Itjen Kemenag, menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan aset negara. Ia menekankan bahwa pengelolaan BMN harus dilakukan secara tertib administrasi, transparan, serta berbasis regulasi yang berlaku, sehingga mampu mencegah terjadinya temuan berulang dalam audit maupun pemeriksaan.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan BMN di lingkungan Kemenag adalah memastikan agar pencatatan dan pelaporan berjalan konsisten sesuai standar, sekaligus memastikan pemanfaatan aset negara dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan mutu layanan publik, termasuk pendidikan di madrasah.

Dadam Iswanda SE., yang mengikuti jalannya kegiatan secara penuh, mengaku banyak mendapatkan wawasan baru yang relevan dengan tugasnya di MIN 2 Kota Banda Aceh. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena membekali kami dengan strategi praktis untuk mencegah terulangnya kesalahan yang sama dalam pengelolaan aset. Selain itu, forum ini juga membuka kesempatan bagi para pengelola BMN dari berbagai daerah untuk berbagi pengalaman dan praktik baik yang bisa diterapkan di madrasah kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dadam menambahkan bahwa pengelolaan BMN bukan sekadar soal pencatatan, tetapi juga tentang tanggung jawab menjaga aset negara agar tetap terawat, dimanfaatkan secara optimal, dan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Sementara itu, Kepala MIN 2 Kota Banda Aceh, Mufyeni Musady SPdI, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi pengelola BMN dalam kegiatan nasional ini. Menurutnya, ilmu yang diperoleh dari GovAsset Education #5 harus diimplementasikan secara nyata di lingkungan madrasah. “Kami berharap melalui kegiatan ini, pengelolaan BMN di MIN 2 Kota Banda Aceh semakin tertib, transparan, dan berdampak positif pada mutu pembelajaran. Dengan manajemen aset yang baik, madrasah bisa lebih fokus menghadirkan layanan pendidikan terbaik untuk siswa,” tegasnya.

Kepala madrasah juga menekankan bahwa pengelolaan BMN yang tertib akan mendukung visi besar Kementerian Agama dalam mewujudkan madrasah yang unggul, akuntabel, dan berdaya saing. Dengan demikian, keikutsertaan pengelola BMN dalam forum-forum nasional seperti ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sekaligus memperkuat tata kelola kelembagaan.

Partisipasi MIN 2 Kota Banda Aceh dalam GovAsset Education #5 menjadi momentum penting untuk terus berbenah dan berinovasi. Transformasi penatausahaan BMN di madrasah diharapkan tidak hanya berhenti pada aspek administratif, tetapi juga mendorong terciptanya madrasah yang modern, transparan, dan siap menjawab tantangan zaman.

Dengan semangat kolaborasi dan pengawasan yang berdampak, MIN 2 Kota Banda Aceh optimis bahwa pengelolaan aset negara akan semakin baik, sehingga seluruh potensi BMN dapat benar-benar memberikan manfaat nyata bagi keberlangsungan pendidikan dan kemajuan generasi muda di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *