
Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh, Saiful Bahri, SAg memimpin prosesi akad nikah yang memadukan tata cara syariat Islam dan adat istiadat Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Haji Keuchik Leumik Kota Banda Aceh. Kamis, 2 Oktober 2025. Jam 09.00 WIB Sampai dengan selesai.
Prosesi akad nikah ini bukan hanya sebagai pelaksanaan rukun dan syarat nikah sesuai hukum Islam, tetapi juga wujud pelestarian budaya dan adat Aceh yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat. Acara dihadiri oleh pasangan pengantin, keluarga kedua mempelai, saksi nikah, tokoh adat, dan masyarakat sekitar yang turut memberikan dukungan sosial.
Penghulu KUA Lueng Bata Saiful Bahri, SAg selaku pemimpin akad nikah mengesahkan pernikahan dengan khidmat. Pemilihan masjid sebagai tempat pelaksanaan juga menjadi simbol bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan adat masyarakat Aceh.
Pelaksanaan akad nikah sesuai adat Aceh memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya: Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dengan menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan, Melestarikan adat dan budaya Aceh yang menjadi identitas masyarakat, Mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah (SAMAWA) sesuai ajaran Islam, Memberi nuansa sakral dan khidmat melalui tahapan adat yang memperkuat nilai religius dan sosial, Menyelaraskan hukum negara, agama, dan adat yang dijunjung tinggi dalam sistem perkawinan di Aceh.
Ciri khas akad nikah adat Aceh antara lain tradisi peusijuek (tepung tawar) untuk memberi doa dan restu kepada kedua mempelai, penggunaan busana adat Aceh, pelafalan ijab kabul dalam bahasa Aceh atau Indonesia sesuai kemampuan dan tradisi, kehadiran tokoh adat dan keluarga besar sebagai wujud nilai sosial, serta upacara adat sebelum dan sesudah akad seperti Meugang, Intat Linto, dan Tepung Tawar.
Pelaksanaan akad nikah dengan tata cara adat Aceh ini memperkuat identitas Aceh sebagai daerah yang menjunjung tinggi syariat Islam sekaligus mempertahankan kearifan lokal sebagai warisan bangsa.