Jumat Akhir Tahun 1442 H, Kemenag Banda Aceh Gelar Kajian Jumatan dan Pembinaan ASN

ASN Kepala Kantor

Banda Aceh (Heri Ulka) — Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Drs H Asy’ari MSi beserta jajarannya mengikuti Kajian Jumatan dan Pembinaan ASN Kantor Kementerian Agama Banda Aceh, Jumat (6/8/2021) di Aula Kantor setempat. 

Narasumber yang mengisi kajian jumatan kali ini Dr Fajarul Falah MA yang merupakan Akademisi UIN Ar-Raniry di bidang Bahasa Arab.

Kakankemenag Banda Aceh Drs H Asy’ari MSi selesai acara kajian mengatakan, Kantor Kementerian Agama Banda Aceh mengadakan Kajian Jumatan dan Pembinaan bagi  ASN dan Pramubhakti setiap Jumat di awal bulan mengenai Tauhid, Fiqih dan Tasawuf yang diberikan oleh pakar di bidangnya masing-masing.

“Hari ini Jumat kita undang Ust Fajarul Falah, beliau pakar Bahasa Arab UIN Ar-Raniry di bidang Tauhid,” ujar H Asy’ari. 

Dr. Fajarul Falah, MA  merupakan Ketua Prodi Bahasa Arab Pascasarjana UIN Ar-Raniry, ia hari ini  mengupas banyak hal tentang tauhid dengan referensinya Nurul Al-Shirat Al-Mustaqim. Ia mengatakan selain Allah sebagai sang Pencipta yang lainnya semua makhluk, termasuk Arsy yang sering disalah tafsirkan oleh orang lain selama ini. 

Alumni Bahasa Arab UIN Malang ini juga menyampaikan suatu pekerjaan yang diminta suami terhadap istrinya merupakan sebuah kewajiban, meskipun pekerjaan itu bukan kewajiban dari istri terhadap suami. Karena istri harus patuh pada suami, maka sesuatu yang diminta kerjakan oleh suami sudah menjadi kewajiban sang istri, urai Ust. Fahrul Falah. Dikecualikan kalau sang suami minta bermaksiat kepada Allah baru jangan dilakukan, tutupnya.

Hadir pada kajian ini Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Drs H Asy’ari MSi , Kasubbag TU Aida Rina Elisiva BAcc MM, Kasi Bimas Islam H Zulkarnaini, SAg MAg, Kasi PHU  H M Iqbal Sag MH, Kasi Pendidikan Madrasah Dr Qadriyah MPd, Kasi PD Pontren H Mulizar SPd MPd dan seluruh ASN dan Pramubakti Kemenag Banda Aceh.

Acara kajian ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan   protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas),’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *