Alumni MAN 3 Banda Aceh Raih Mimpi Jadi PNS Kejati Jalur Disabilitas

Uncategorized

Secercah harapan dan kebahagiaan terpancar dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banda Aceh. Attaya, seorang alumni istimewa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), berhasil mengukir sejarah dengan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kejaksaan Tinggi Republik Indonesia melalui jalur khusus untuk penyandang disabilitas. Kisah ini adalah cerminan keteguhan hati, bukti bahwa impian dapat diraih oleh siapapun, melampaui segala keterbatasan fisik.

Perjalanan Attaya tidaklah mudah. Namun, semangatnya yang membara dan keyakinan akan rahmat Allah SWT membawanya melewati setiap tantangan. Setelah menamatkan pendidikan di MAN 3 Banda Aceh pada tahun 2019, Attaya melanjutkan studinya di Universitas Syiah Kuala, memilih jurusan Diploma 3 (D3) Informatika. Pilihan ini menunjukkan semangatnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang teknologi.

Kini, buah dari kerja keras dan doa Attaya telah terwujud. Kabar kelulusannya sebagai PNS di Kejati RI menjadi kebanggaan bagi seluruh keluarga besar MAN 3 Banda Aceh. Kepala MAN 3 Banda Aceh, Junaidi IB SAg MSi dengan suara penuh haru menyampaikan, “Allahu Akbar! Ini adalah mukjizat dan keadilan dari Allah SWT. Attaya telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Semoga Allah SWT senantiasa membimbingnya dalam menjalankan tugas mulia ini.”

Fadhli Kasnun MSc, Humas MAN 3 Banda Aceh, menambahkan, “Kisah Attaya adalah lentera bagi kita semua. Semangatnya yang tak pernah padam dan kegigihannya dalam meraih cita-cita patut menjadi teladan. Kami sangat bangga memiliki alumni seperti Attaya.”

Ungkapan syukur dan apresiasi juga datang dari para guru yang pernah mendidik Attaya. Ghasyiah, Mutia Fariha, Samsul Bahri, Djamaluddin Husita, dan Chairul Amri, dengan tulus memberikan ucapan selamat. “Alhamdulillah, air mata haru dan bahagia mengiringi kabar ini. Attaya, kamu adalah inspirasi. Kepada kedua orang tuanya, kami sampaikan rasa hormat yang setinggi-tingginya atas cinta dan dukungan yang tak pernah putus.” Samsul Bahri, mantan guru Fisika Attaya, menambahkan dengan penuh kekaguman,

“Saya sering berinteraksi dengan orang tua Attaya dulu. Keteladanan mereka dalam mendidik dan mendukung Attaya sungguh luar biasa. Ini adalah buah dari kesabaran dan kasih sayang yang tulus.”
Keberhasilan Attaya bukan hanya menjadi kebahagiaan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga membangkitkan semangat juang bagi banyak orang. Kisahnya mengajarkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk meraih impiannya, asalkan memiliki tekad yang kuat dan dukungan yang tepat. Attaya, dengan latar belakang pendidikan di bidang Informatika setelah belajar ilmu sosial di madrasah, menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang luar biasa.

Semoga Attaya dapat menjalankan amanah sebagai PNS di Kejaksaan Tinggi Republik Indonesia dengan integritas dan dedikasi tinggi, memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, serta terus menginspirasi generasi muda lainnya untuk tidak pernah menyerah pada keadaan. Kisah Attaya adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menggapai bintang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *