Banda Aceh — Seorang Filsuf Islam Imam Al-Faraby pernah mengatakan hidup dengan agama terarah, hidup dengan ilmu tidak susah, hidup dengan keterampilan mudah, hidup dengan seni indah, hidup dengan cinta bergairah, itu lah kalimat yang diungkapkan H Abrar Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh saat memberi arahan dan nasehat pada kegiatan Bimbingan Perkawinan pranikah angkatan XIII, Rabu (28/09/2022) di Lantai II Aula Kantor Kementerian Agama Banda Aceh.
Ia mengatakan kegiatan Bimbingan Perkawinan Pranikah ini sebuah program yang diadakan oleh pemerintah, mengingat banyaknya pasangan suami istri yang telah menikah dan menjalankan biduk rumah tangga terjadinya perceraian.
Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Pranikah bagi warga Indonesia yang muslim di atur dalam Kep Dirjen Bimas Islam No 379 tahun 2018.
“saat ini banyak pasangan yang telah menikah banyak yang gugat cerai, kasus ekonomi, kasus KDRT, kasus Narkoba, kasus perselingkuhan, sehingga pemerintah mengadakan program Bimbingan perkawinan pranikah, tentu tujuannya agar pasangan yang menikah nanti bisa hidup dengan ketenangan, kasih sayang dan cinta mencintai, karena hidup dengan agama terarah dan hidup dengan cinta bergairah” ujar H Abrar.
H Abrar berpesan kepada Calon linta Baro dan Dara Baro (Calinda) yang hadir hari ini agar menganggap pernikahan itu sakral dan bukan main-main, sehingga nikah yang bermakna ibadah bisa menyempurnakan sebahagian imannya, dan separuhnya kita dapatkan dengan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Nikah itu sakral, dan jangan main-main dengan pernikahan, menikah itu sebahagian penyempurnaan iman, separuhnya kita dapatkan dengan mendekatkan diri dengan Allah (Taqwa)” pesan H Abrar.
H Manshur Ahmad, S.Ag selaku ketua pelaksanaan Bimwin Pranikah angkatan XIII menyampaikan, peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 45 pasang yang berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Syiah Kuala, Jaya Baru dan Banda Raya. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, demikian H. Manshur Ahmad. (Her)
