Banda Aceh, Kamis 21 September 2023. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggencarkan upaya Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB). Di mana pemateri dari BPBA membekali para pelajar mengenai pengetahuan dan wawasan kebencanaan. SMAB menjadi salah satu bentuk implementasi pendidikan kesiapsiagaan bencana atau pendidikan pengurangan risiko bencana. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, melalui upaya proaktif dan terukur dalam menangulangi bencana.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 19-21 September 2023. Dalam kegiatan tersebut mengkaji potensi bencana apa saja yang ada pada sekolah, penyusunan rencana, membentuk tim siaga bencana, pelatihan peringatan dini, pelatihan pertolongan pertama dan evakuasi, pelatihan keamanan kebencanaan. Teori ini dilaksanakan selama dua hari serta dilanjutkan dengan kegiatan apel dan simulasi bencana. Sebelum simulasi gempa dan tsunami dilakukan, para peserta simulasi dan tim melakukan apel. Kepala pelaksana BPBA, Dr. Ir. Ilyas, MP menjadi inspektur apel. Dalam arahanya beliau menyampaikan ada banyak ancaman yang akan masyarakat Aceh hadapi kedepan, disaat inilah kita mengambil peran sebagai warga MAN 1 Banda Aceh yang peduli akan bencana. Cikal bakal BPBA terbentuk, karena adanya tsunami di Aceh yang merenggut ratusan ribu nyawa.

Dalam penangganan bencana gempa dan tsunami pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat, karna BPBA tidak mampu menanggulangi sendiri ujar Ilyas. para siswa dan guru diberikan pemahaman mengenali tanda bahaya bencana, risiko yang ditimbulkan dan bagaimana mitigasinya. Selain itu mereka dipandu fasilitator yang telah disiapkan oleh panita dari BPBA.

Penanggulangan bencana harus dilakukan secara terstruktur dan terencana. Harapan kami sosialisasi ini dapat menjadi ilmu yang bisa adik-adik terapkan di masyarakat, minimal kepada keluarga kita dirumah agar kita mampu meminimalisirkan korban saat terjadi gempa dan tsunami. ”Salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan bencana adalah simulasi” Ungkap Ilyas. (AM/RS)