Banda Aceh (Heri Ulka)—sebanyak 2 (dua) orang guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 Banda Aceh selain mengajar bidang studi Agama Islam mereka juga mengajarkan (private) siswa yang belum bisa baca Qur’an.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMA 6 Banda Aceh Hamdany, S.Pd kepala Kasubbag TU Kemenag Banda Aceh Aida Rina Elisiva BAcc MM ketika melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembinaan Guru PAI Tingkat SMA, Senin (18/10/2021) di sekolah tersebut.
Ia menyampaikan dengan adanya guru PAI di sekolah yang dipimpinnya selain mengajar juga mengajari siswa mereka yang belum lancer membaca kalam Ilahi, sebut Hamdany.
“Kami data siswa kami, yang belum lancar mengaji Guru PAI siap mendampinginya sampai bisa” ujarnya.
Kasubbag TU Kemenag Banda Aceh Aida Rina Elisiva BAcc MM yang didampingi Pengawas Sekolah Drs Rizal Mohammad Ini, M.Pd di depan Kepala sekolah menanyakan kepada guru PAI tentang kendala dan hambatan mengajar siswa di sekolah selama pandemic Covid 19 ini, yang mana proses PBM selama ini menggunakan sistem Daring / belajar dari rumah.
“Apa kendala Bapak/ ibu mengajar siswa selama Pandemi ini, ada kendala dan hambatan selama proses daring?” Tanya bu Rina.
“Alhamdulillah kami tidak ada kendala dan hambatan dalam Proses belajar daring bu, anak-anak belajar di rumah kami guru tetap hadir di sekolah dan menyampaikan materi melalui media on line” sebut Pak Nasir Guru PAI SMA 6 Banda Aceh.
Rizal Mohin yang turun langsung ke kelas menilai dan mensupervisi guru PAI menyampaikan ada beberapa instrument yang mereka nilai ketika proses belajar mengajar berlangsung, mereka menyebut Buku 1 , buku 2 , buku 3 dan buku 4.
Buku 1 mereka menilai perangkat pembelajaran SKL, KI, Super, Silabus, RPP dan KKM,
Buku 2 penilaian terhadap sikap dan kode etik guru selama mangajar.
Buku 3 Absensi kehadiran , daftar nilai , analisis ulangan, Bahan Ajar berbasis ICT dan bank soal
Buku 4 Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru dan Program tindak lanjut kerja guru, ujar Rizal Mohin.
Kemenag Banda Aceh di tahun 2019 sudah memberi bantuan Laboratorium PAI ke SMA 6 Banda Aceh, ke depan pihak sekolah juga meminta kepada Kemenag Banda Aceh melalui Kasubbag TU disampaikan agar lebih perhatian dan bantuan lainnya ke sekolah yang ia pimpin.
“Selama ini sinergitas antara kita dengan Kemenag Banda Aceh udah sangat bagus, mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi, kalau ada bantuan kami siap membuat proposal” tutup Hamdany.