Ikaboga Aceh Gelar Gebyar Hardikda di Bumoe Mulia Kupi Depan MIN 2 Kota Banda Aceh

Uncategorized

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda), Ikatan Boga (Ikaboga) Aceh menggelar serangkaian kegiatan kreatif di Bumoe Mulia Kupi, sebuah pusat kegiatan masyarakat yang terletak persis di depan MIN 2 Kota Banda Aceh, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini berlangsung semarak dengan mengusung tema “Mengembangkan Kreativitas Imajinasi Anak Didik”, sebuah pesan penting yang relevan dengan upaya mencetak generasi muda yang inovatif dan berdaya saing di era modern.

Sejak pagi, suasana sekitar lokasi kegiatan sudah ramai dipadati siswa-siswi tingkat sekolah dasar dari berbagai sekolah. Para peserta didampingi guru dan orang tua, datang dengan penuh antusias untuk mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan. Tawa riang anak-anak berpadu dengan semangat para pendamping, menciptakan atmosfer kebersamaan yang hangat.

Adapun dua lomba utama yang diperlombakan adalah Lomba Mewarnai untuk Anak SD dan Lomba Kaligrafi untuk tingkat MI/SD. Lomba mewarnai menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengekspresikan imajinasi mereka melalui kombinasi warna, sementara lomba kaligrafi melatih keterampilan seni tulis Arab sekaligus menanamkan nilai-nilai religius dan estetika dalam diri peserta.

Di tengah jalannya kegiatan, Kepala MIN 2 Kota Banda Aceh, Mufyeni Musady S.PdI, turut menyaksikan dari lingkungan madrasah. Beliau mengamati dengan seksama bagaimana para peserta berusaha menampilkan karya terbaiknya. Dalam kesempatan itu, beliau menyampaikan bahwa madrasah yang dipimpinnya sangat menyambut baik inisiatif Ikaboga Aceh yang memilih kawasan depan MIN 2 sebagai lokasi penyelenggaraan Hardikda tahun ini.

“Kami menyambut baik kegiatan ini. Tema yang diangkat selaras dengan semangat pendidikan di madrasah kami, yaitu menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak didik agar mereka mampu berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Kehadiran lomba-lomba seperti ini memberi ruang bagi anak-anak untuk menyalurkan bakat sekaligus belajar berkompetisi secara sehat,” ungkap Kepala Madrasah.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini memberi nilai tambah, karena tidak hanya sekadar meramaikan peringatan Hardikda, melainkan juga menghadirkan pengalaman belajar di luar kelas. Anak-anak tidak hanya berinteraksi dengan kertas, pensil warna, dan kuas, tetapi juga dengan lingkungan, teman baru, serta juri yang menilai karya mereka. Hal itu menjadi pembelajaran sosial yang sangat berharga.

Acara yang digagas Ikaboga Aceh ini pun tidak hanya menarik perhatian peserta, tetapi juga warga sekitar. Banyak orang tua yang turut mendampingi, bahkan sebagian pengunjung kafe di Bumoe Mulia Kupi terlihat ikut mengamati jalannya lomba dengan rasa penasaran. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan, dalam bentuk apa pun, mampu menghadirkan kebersamaan dan kepedulian masyarakat.

Ikaboga Aceh dalam keterangannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen mereka dalam mendukung dunia pendidikan di Aceh, khususnya dalam mengasah kreativitas generasi muda. Mereka berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk lebih sering menggelar acara yang melibatkan anak-anak, bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai ruang untuk berekspresi dan mengembangkan diri.

Peringatan Hardikda tahun ini pun meninggalkan kesan yang mendalam. Bagi anak-anak, lomba yang mereka ikuti menjadi pengalaman berharga yang akan selalu dikenang. Sementara bagi guru, orang tua, dan masyarakat, acara ini adalah bukti bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas, melainkan dapat berkembang di mana saja, termasuk di ruang publik seperti Bumoe Mulia Kupi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *