Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh H Salman SPd MAg didampingi Kasubbag Tata Usaha Kusnadi MA, Kepala Seksi Pd Pontren H Sayed Khawalid MA bersama tim melakukan visitasi izin operasional ke Pondok Pesantren Tahfidz Quran Wahdah Islamiyah, yang berlokasi di Gampong Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Selasa, 04 November 2025.
Kegiatan visitasi ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan berbagai aspek pendirian pondok pesantren, baik dari sisi administrasi maupun teknis penyelenggaraan pendidikan keagamaan.
Dalam pelaksanaannya, tim yang turut mendampingi terdiri atas Faisal SPd, Faizun dan Faisal.
Adapun beberapa poin utama yang menjadi fokus visitasi antara lain:
• Pemeriksaan kelengkapan dokumen yang telah diajukan melalui aplikasi Sitren.
• Pemantauan metode, kurikulum, dan aktivitas pengajian yang dilaksanakan di pesantren.
• Peninjauan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran dan pembinaan santri.
Menurut Kakankemenag Kota Banda Aceh, visitasi ini merupakan tahapan penting dalam proses pemberian izin operasional pondok pesantren, karena hasil visitasi akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam memberikan pengakuan dan legalitas resmi kepada lembaga tersebut.
“Dengan adanya legalitas ini, pondok pesantren nantinya dapat memperoleh akses terhadap berbagai program pembinaan dan bantuan pemerintah, sekaligus memperkuat peran pesantren dalam mencetak generasi Qurani yang berakhlakul karimah,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Quran Wahdah Islamiyah Tgk Harris Dinoer SH menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim dari Kementerian Agama Kota Banda Aceh. Ia juga menegaskan komitmen pihaknya untuk melengkapi beberapa berkas administrasi yang masih kurang.
“Ada beberapa berkas yang belum lengkap, dan insyaallah kelengkapan berkas tersebut akan segera kami kirim ke kantor Kemenag Kota Banda Aceh,” ujar Tgk Harris.
Visitasi berlangsung dengan lancar dan penuh suasana kekeluargaan. Pihak pengelola pesantren menyampaikan harapan agar proses perizinan dapat segera selesai sehingga pondok pesantren dapat beroperasi secara resmi dan semakin berkembang dalam membina para santri penghafal Al-Qur’an.
