
BANDA ACEH (03 Oktober 2025)– Bukan dari kota besar, melainkan dari Woyla, Aceh Barat, lahirlah sebuah tekad yang mengubah perjalanan hidup. Dialah Najla Satira, mahasiswa Manajemen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang membuktikan bahwa asal-usul tak pernah menjadi batas.
Berbekal tekad kuat, Najla mengambil langkah berani merantau ke Banda Aceh untuk menimba ilmu. Kini, ia kembali ke tanah kelahirannya, hadir sebagai sosok inspiratif dalam Kuliah Inspirasi di Residence Rusunawa Universitas Teuku Umar (UTU).
Jejak keberanian Najla menuju panggung nasional bermula di MA Darul Ulum YPUI Banda Aceh. Madrasah ini diakui bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi sebagai kawah candradimuka riset yang membentuk mental siswa untuk berani berpikir kritis dan berinovasi.
Keunggulan lingkungan ini bukan isapan jempol. Pada tahun 2021, MA Darul Ulum membuktikan komitmennya di bidang ilmiah dengan meloloskan dua tim peneliti siswanya ke dalam 50 Besar MYRES (Madrasah Young Research) tingkat nasional, ajang bergengsi dari Kementerian Agama RI.
Madrasah ini rutin meloloskan siswa ke tahap semifinal setiap tahun. Najla, yang juga pernah menjadi nominasi MYRES di tahun yang berbeda, adalah hasil tempaan langsung dari kultur madrasah tersebut.
Dari sanalah, ia mendapatkan modal paling berharga, pengalaman riset membekalinya dengan kemampuan analisis yang tajam dan keberanian tak tergoyahkan untuk mempresentasikan ide.
Kemampuan inilah yang kemudian membawanya meraih Gold Medal Indonesia International Invention Expo 2024 dan Juara I Business Plan Tingkat Nasional 2025 di kancah perkuliahan.
Selain riset, penempaan dalam berbagai organisasi di Darul Ulum membuat Najla piawai dalam mengelola dokumen, data, dan anggaran. Kemampuan manajerial ini menjadi senjata krusial baginya sebagai Duta Kampus UIN Malang dan Finalis Duta Kebudayaan Indonesia Provinsi Aceh Tahun 2025.
Setelah fondasi riset dan mentalitas pejuang dari Woyla terbentuk, Najla bersinar terang di UIN Malang. Dalam acara Kuliah Inspirasi di UTU, Najla hadir membawa pesan yang menghujam, mengajak mahasiswa untuk meneladani semangat juangnya.
Ia berpesan dengan suara penuh keyakinan:
“Jangan jadikan latar belakang daerah asal yang kita miliki menjadi hambatan untuk tidak tumbuh menjadi mahasiswa berprestasi. Jadilah mahasiswa terbaik dengan berani mencoba hal yang luar biasa, tanpa memikirkan bagaimana hasilnya. Teruslah berproses!”
Mariani, S.Ag., M.A., selaku Kepala MA Darul Ulum YPUI Banda Aceh, mengungkapkan apresiasi mendalamnya. “Kami sangat bersyukur melihat Najla menjadi sosok inspirasi buat masyatakat di daerahnya. Ia adalah bukti bahwa pengenalan riset dan pembelajatan kemandirian di MA Darul Ulum telah membuahkan hasil, menghasilkan individu yang berdaya saing di tingkat nasional,” ujarnya.
Keberhasilan Najla merupakan kebanggaan dan tolok ukur komitmen madrasah terhadap pengembangan riset dan karakter siswa.
Samsul Bahri, S.Pd., Humas MA Darul Ulum YPUI Banda Aceh, menambahkan keberhasilan Najla merupakan kebanggaan dan tolok ukur komitmen madrasah terhadap pengembangan riset dan karakter siswa.
“Kisah Najla adalah pengingat terbaik bagi seluruh pelajar di Aceh: bahwa pengalaman riset yang ditanamkan sejak di bangku madrasah adalah modal abadi. Bukan hanya tentang memenangkan lomba, tapi tentang keberanian untuk bertanya, menganalisis, dan mempresentasikan diri. Teruslah berjuang dan jangan pernah ragu untuk menjadikan Madrasah sebagai langkah awal keberhasilan.”