Madrasah Aliyah (MA) Darul Ulum YPUI Banda Aceh kembali menggelar upacara bendera rutin pada Senin pagi dengan khidmat dan tertib. Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Cut Ratnawati, S.Ag., wali kelas XI-1, dalam amanatnya menyampaikan perumpamaan “Pelajaran dari Kepompong”. Beliau memilih narasi dari alam untuk menanamkan pemahaman tentang urgensi proses kesulitan.
Ketatnya disiplin di madrasah sebagai “kepompong” yang wajib dilalui siswa. Proses ini bertujuan menguatkan sayap kemandirian dan ketangguhan mereka, sebagai syarat mutlak mencapai transformasi menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat. “Kita semua mengetahui, kupu-kupu yang megah dan mampu terbang bebas harus melalui fase terberatnya, yaitu fase pupa atau kepompong,” ujar Cut Ratnawati di hadapan peserta upacara.
“Apabila kupu-kupu itu dipaksa keluar sebelum waktunya, sayapnya akan lemah dan ia tidak akan pernah mencapai kemampuan terbang seutuhnya. Hal ini serupa dengan proses yang kalian jalani saat ini. Segala bentuk tantangan dan kesulitan yang dihadapi—mulai dari ketatnya peraturan madrasah, jam belajar yang panjang, hingga ujian—bukanlah bentuk penyusahan. Sebaliknya, hal-hal tersebut merupakan ‘kepompong’ yang berfungsi sebagai tempaan untuk menguatkan ‘sayap’ kemandirian dan ketangguhan karakter mereka.
Amanat inspiratif ini berhasil mengaitkan disiplin harian di madrasah dengan tujuan inti pendidikan: melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dan berakhlak mulia. Melalui proses yang sulit inilah, siswa dilatih untuk memiliki mental yang siap menghadapi tantangan di luar madrasah.
Di akhir amanatnya ibu Cut Ratnawati mengajak siswa untuk bertransformasi total: dari sifat ‘ulat‘ yang cenderung mementingkan diri sendiri dan melanggar aturan, menjadi pribadi ‘kupu-kupu’ yang menebarkan manfaat, keindahan, dan ketaatan bagi lingkungan sekitar.
Kegiatan upacara bendera di MA Darul Ulum YPUI Banda Aceh merupakan wadah penting untuk internalisasi nilai-nilai kebangsaan, spiritual, dan pembentukan mental yang esensial bagi calon pemimpin bangsa di masa depan.
