MIN 10 BANDA ACEH KEMBANGKAN ROBOTIK MIKROHIDRO BERBASIS DAUR ULANG

Uncategorized

MIN 10 Banda Aceh terus berinovasi dalam dunia pendidikan dengan menerapkan konsep Education for Sustainable Development (ESD) dan Deep Learning dalam bidang robotik. Salah satu proyek unggulan yang dikembangkan adalah eksperimen mikrohidro berbasis daur ulang, yang dilakukan melalui pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Inisiatif ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)

Eksperimen Mikrohidro: Pemanfaatan Air dalam Kehidupan Sehari-hari

Eksperimen mikrohidro ini merupakan model dari siklus air, mulai dari proses penguapan (evaporasi) hingga presipitasi (turunnya hujan). Air hujan yang turun kemudian disaring di dalam bumi dengan memodelkan proses penyaringan menggunakan bahan seperti pasir, batuan, sabut kelapa, arang, dan kapas.

Selanjutnya, siswa melakukan eksperimen pembuatan kincir air untuk membangkitkan listrik. Dengan memanfaatkan botol Aqua bekas, generator, dan lampu LED, siswa belajar bagaimana energi air dapat dikonversi menjadi energi listrik yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, siswa juga membuat AC buatan sebagai pemodelan daerah pegunungan. Eksperimen ini menggunakan generator bekas dan baling-baling untuk membuat kipas, lalu ditambahkan es batu dan garam guna menciptakan efek udara dingin seperti di pegunungan. Model ini menunjukkan bagaimana udara di daerah pegunungan lebih sejuk karena adanya proses alami pendinginan oleh air dan es.

Eksperimen ini dikerjakan oleh tiga siswa berbakat MIN 10 Banda Aceh, yaitu Muhammad Al Fatih, Muhammad Faishal, dan Al Khalifi Abiyyu Aflah.

Education for Sustainable Development (ESD) Menurut UNESCO

Konsep Education for Sustainable Development (ESD) pertama kali diperkenalkan oleh UNESCO, yang menekankan pentingnya pendidikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan.

Menurut UNESCO, ESD adalah pendidikan yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. ESD mengajarkan siswa untuk memahami dan menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis energi, dan konsumsi sumber daya yang berlebihan.

Dalam eksperimen ini, ESD diterapkan dengan cara mengajarkan siswa tentang pemanfaatan energi terbarukan seperti mikrohidro, pentingnya daur ulang bahan bekas, serta kesadaran lingkungan dalam setiap proses pembelajaran. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya melatih keterampilan sains dan teknologi, tetapi juga membentuk karakter siswa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Deep Learning: Inovasi AI dalam Robotik

Deep Learning adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) yang memungkinkan sistem komputer belajar secara otomatis dari data dalam jumlah besar. Konsep ini pertama kali berkembang dari penelitian Geoffrey Hinton, seorang ilmuwan komputer asal Kanada yang dikenal sebagai “Bapak Deep Learning.”

Menurut Ian Goodfellow, Yoshua Bengio, dan Aaron Courville dalam buku “Deep Learning” (2016),

Deep Learning adalah metode pembelajaran mesin yang menggunakan jaringan saraf tiruan berlapis-lapis (neural networks) untuk memahami dan mengekstrak pola kompleks dari data.

Dalam eksperimen mikrohidro ini, Deep Learning diterapkan dalam pengoptimalan sistem turbin air. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk:

  • Menganalisis kecepatan air dan putaran kincir guna meningkatkan output listrik.
  • Mengoptimalkan desain turbin berdasarkan data yang dikumpulkan dari percobaan sebelumnya.
  • Memprediksi efisiensi energi dari sistem yang telah mereka bangun.

Pendekatan STEAM dalam Pembelajaran

Eksperimen ini juga mengadopsi pendekatan STEAM, yang menggabungkan sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika dalam satu proyek berbasis eksperimen. Dalam proyek ini:

  • Sains: Memahami siklus air dan proses konversi energi.
  • Teknologi: Menggunakan Deep Learning dan pemrograman dalam mengontrol sistem mikrohidro.
  • Engineering: Merancang dan membangun turbin air serta AC buatan dari bahan daur ulang.
  • Arts: Mendesain proyek agar lebih menarik dan estetis.
  • Matematika: Menghitung efisiensi energi dan menganalisis data dari sensor.

Ajang Perlombaan dan Evaluasi

Eksperimen ini telah dilombakan pada Marsall XL Tahun 2025 di MTsN 1 Banda Aceh. Meskipun belum berhasil meraih juara, hal ini menjadi motivasi bagi MIN 10 Banda Aceh untuk terus berbenah dan memperbaiki kekurangan agar dapat tampil lebih baik di masa depan.

Harapan dan Dampak Positif

Kepala MIN 10 Banda Aceh, Dedy Mustafid, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi inovasi ini dan berharap proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berkarya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan.

“Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, di mana inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi bagian penting dalam pendidikan mereka,” ujarnya.

Dengan adanya proyek ini, MIN 10 Banda Aceh semakin membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang relevan dengan tantangan masa depan, sekaligus mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *