PD IPARI Gelar Pembinaan Penyuluh Agama Kota Banda Aceh

Uncategorized

Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama yang berlangsung di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh. Selasa, 14 Mei 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam dari seluruh kecamatan di Kota Banda Aceh sebagai upaya memperkuat peran, kapasitas, serta semangat pengabdian mereka dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaan masyarakat.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber utama yang berbicara dalam empat sesi berbeda. Pada sesi pertama dan kedua, arahan disampaikan oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Banda Aceh yang lama, H Zulkarnaini MA serta pejabat baru, Dr H Akhyar MAg. Keduanya menyampaikan pentingnya peran strategis penyuluh agama dalam kehidupan sosial-keagamaan masyarakat.

“Tugas kita tidak hanya sebatas memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga merupakan panggilan keagamaan yang luhur untuk membimbing dan menenangkan masyarakat,” ujar H Zulkarnaini.

Dr Akhyar menambahkan pentingnya integritas dan semangat dakwah yang tulus:

“Jadilah penyuluh yang bekerja karena panggilan iman, bukan semata karena tuntutan pekerjaan. Teruslah hadir di tengah masyarakat dengan membawa pesan kebaikan.”

Pada sesi ketiga, Katim Penyuluh Agama Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Dra Hj Evi Sri Rahayu MSos yang juga Ketua Umum PW IPARI Provinsi Aceh, menekankan pentingnya disiplin kerja yang terukur dan terarah, serta peningkatan kualitas interaksi penyuluh dengan masyarakat.

“Penyuluh harus benar-benar menjadi pendamping masyarakat dalam setiap permasalahan, dengan pendekatan bahasa agama yang santun dan menyentuh,” tegasnya.

Sesi terakhir diisi oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh, yang memberikan penekanan pada pentingnya inovasi dalam metode penyuluhan. Ia mendorong para penyuluh untuk menjadi penggerak perubahan positif di tengah masyarakat.

“Penyuluh adalah penerang di saat masyarakat sedang dalam kegelapan, sekaligus obat pelepas dahaga saat kondisi sosial sedang sakit. Visi dan misi Kementerian Agama harus tersampaikan melalui peran aktif dan kreatif penyuluh di lapangan,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi antarpenyuluh, sebagai ruang berbagi pengalaman dan strategi dakwah yang adaptif terhadap dinamika sosial dan tantangan era digital.

PD IPARI Kota Banda Aceh berharap, kegiatan ini menjadi titik tolak dalam membangun penyuluh agama yang semakin profesional, ikhlas dalam melayani, dan hadir sebagai solusi dalam kehidupan keagamaan masyarakat.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *