Tim Riset Madrasah Aliyah (MA) Darul Ulum YPUI Banda Aceh telah menyelesaikan tahap Presentasi Hasil Penelitian pada babak Semifinal Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Riset 2025. Senin, 3 November 2025.
Proses presentasi di hadapan dewan juri berlangsung secara daring pada Minggu, 2 November 2025. Kamila Althafunnisa Khairani dan Hairani, perwakilan MA Darul Ulum, melaksanakan sesi presentasi tersebut dari ruang Kepala Madrasah di Banda Aceh dan kini menunggu hasil penilaian yang dijadwalkan akan diumumkan pada 5 November mendatang.
Presentasi ini merupakan tahapan krusial setelah tim lolos dari seleksi proposal ketat di tingkat nasional. Riset yang dibawa oleh kedua siswi ini berjudul “Analisis Pembangunan Fasilitas Publik di Banda Aceh,” menekankan pada aspek-aspek metodologis dan temuan data yang telah dikumpulkan selama beberapa bulan terakhir.
Meskipun dilaksanakan secara online, panitia penyelenggara OMI memastikan bahwa proses penjurian di tahap semifinal ini tetap memiliki standar yang tinggi. Protokol ketat diterapkan untuk memastikan kualitas visual dan audio selama presentasi berlangsung dari ruang Kepala Madrasah.
Penilaian meliputi kemampuan peserta dalam mempertahankan validitas data, ketepatan interpretasi temuan, hingga kelengkapan tinjauan literatur, sama seperti format luring .”Aspek penilaian utama dalam kompetisi riset tingkat ini adalah orisinalitas metodologi dan kemampuan peserta dalam menyajikan dan mempertahankan argumen ilmiah mereka.
Pembimbing Tim Riset, Rosalia MPd, mengonfirmasi bahwa persiapan tim difokuskan pada penguatan aspek metodologi kuantitatif dan kualitatif. Tahapan awal riset melibatkan audit data sekunder dan dilanjutkan dengan observasi lapangan terstruktur serta serangkaian wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait. Fokus utama adalah penyampaian narasi riset secara koheren dan profesional melalui medium digital.
Kepala madrasah Mariani SAg MA., menyampaikan madrasah sudah mempersiapkan dan mendukung kebutuhan non-teknis tim, terutama untuk pelaksanaan sesi daring, memastikan ketersediaan koneksi internet berkecepatan tinggi dan peralatan konferensi video yang memadai di ruang Kepala Madrasah sebagai base camp presentasi.
“Keikutsertaan di OMI ini adalah bagian dari program madrasah untuk menumbuhkan budaya riset yang berkelanjutan, bahkan dalam format kompetisi virtual. Kontribusi kami berfokus pada penyediaan ekosistem yang kondusif, sehingga siswa dapat fokus pada objektivitas ilmiah riset mereka tanpa terganggu isu teknis. Prestasi dalam kompetisi ini adalah indikator bahwa investasi madrasah dalam program akademik menunjukkan hasil positif,” tutur Mariani.
Dukungan juga Ketua Bidang Pendidikan YPUI Samsul Bahri, keterlibatan pelajar madrasah dalam isu-isu publik melalui riset merupakan bentuk kontribusi intelektual yang penting.”YPUI melihat partisipasi ini sebagai praktik good governance di level pendidikan.
Kami mendukung penuh setiap upaya siswa untuk menyentuh isu kebijakan publik melalui lensa ilmiah yang independen dan terukur. Kami berharap pengalaman ini memberikan pelajaran berharga, terlepas dari hasil akhir yang mereka raih. Saat ini Tim menanti pengumuman resmi OMI secara online pada 5 November 2025. kata Samsul Bahri.