Raker IPARI Kota Banda Aceh 2025: Dakwah Digital, Kolaboratif, dan Berdampak Sambut Muharram

Uncategorized

Banda Aceh – Dalam semangat menyambut Tahun Baru Hijriah 1447 H, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Banda Aceh menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) pada Senin, 23 Juni 2025 di Aula Hotel Madinatuzzahra, Lampeuneurut. Kegiatan ini mengangkat tema:

“Dengan Semangat Tahun Baru Hijriah, Kita Tingkatkan Kinerja Penyuluh Agama yang Profesional, Inspiratif, Inovatif, Moderat dan Berdampak.”

Raker ini menjadi momentum penting untuk merancang langkah dakwah yang lebih adaptif terhadap era digital serta memperkuat peran penyuluh sebagai pelayan umat yang kreatif, solutif, dan kolaboratif.

Turut hadir hadir memberikan arahan strategis dalam kegiatan ini, yaitu:

  • H Zulfikar SAg MAg – Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Aceh, membuka acara secara resmi
  • H Salman SPd MAg – Kepala Kemenag Kota Banda Aceh
  • Dra Hj Evi Sri Rahayu MSos – Ketua Tim Penyuluh Agama Kanwil Kemenag Aceh

Dalam sambutannya, Zulfikar menegaskan bahwa penyuluh masa kini harus aktif membangun branding kehumasan dan mengoptimalkan media digital. Dakwah tak cukup disampaikan secara konvensional, tapi juga harus dikemas menarik di ruang digital agar pesan kebaikan menjangkau lebih luas.

“Penyuluh harus hadir dalam bentuk berita, visual, dan konten yang inspiratif. Di tengah arus informasi digital, kita tidak bisa diam,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Kemenag Kota Banda Aceh, menambahkan bahwa IPARI perlu membangun sinergi antarorganisasi untuk memperkuat dampak program keagamaan di masyarakat.

“Dengan jejaring yang luas, penyuluh bisa tampil sebagai mitra strategis dalam menghadirkan solusi umat yang nyata dan dirasakan langsung,” tegas beliau.

Salah satu sesi unggulan adalah “Coaching Klinik Penyuluh Konten Kreatif”, yang digelar usai salat Zuhur. Sesi ini dipandu oleh Evi Sri Rahayu dan menjadi bekal berharga bagi para penyuluh untuk mampu menjadi content creator dakwah yang relevan dan menginspirasi.

“Penyuluh hari ini tidak cukup hanya berdiri di mimbar. Mereka harus hadir di layar—di story, reels, dan feed. Karena di sanalah umat berada,” ujar beliau dengan penuh semangat.

Para peserta dibekali keterampilan narasi visual, gaya komunikasi digital, hingga strategi kreatif menyampaikan pesan Islam dalam format media sosial yang menarik dan menyentuh hati masyarakat.

Raker ini juga merupakan bagian dari penyusunan program menyambut bulan Muharram, dengan mengusung konsep Askaprotas (Aksi Keagamaan Progresif dan Tangguh Strategis). Program ini menegaskan bahwa penyuluh harus mampu menjawab tantangan spiritual, sosial, dan digital secara seimbang dan berdampak.

Dengan terlaksananya Raker ini, IPARI Kota Banda Aceh berharap lahir langkah-langkah nyata untuk membumikan dakwah yang lebih inovatif dan kolaboratif.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *