Transformasi Guru MIN 2 Banda Aceh Lewat Kurikulum Deep Learning Berbasis Cinta

Uncategorized

Upaya peningkatan kompetensi guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) terus digalakkan, khususnya dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter. Hal ini terlihat dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang diikuti oleh pendidik MIN 2 Kota Banda Aceh, dengan fokus utama pada implementasi Kurikulum Deep Learning Berbasis Cinta.

Kegiatan KKG yang berlangsung pada tanggal 23 Oktober 2025 di MIN 2 Kota Banda Aceh ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk merancang modul ajar yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan karakter siswa secara mendalam.

Rosnidar SAg., Pengawas Pembina Madrasah yang turut mendampingi kegiatan ini, memberikan arahan dan motivasi kunci kepada seluruh peserta. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan implementasi kurikulum merdeka terletak pada kemampuan guru untuk melakukan pembelajaran mendalam (Deep Learning) yang dipayungi oleh nilai-nilai cinta.

“Kurikulum Berbasis Cinta adalah ‘ruh’ yang harus kita masukkan dalam setiap proses pembelajaran, sejalan dengan pendekatan Deep Learning,” ujar Rosnidar, S.Ag. “Seorang guru harus menjadi teladan yang mengajarkan siswa untuk mencintai ilmu, mencintai diri sendiri dan sesama, mencintai lingkungan, serta yang paling utama, mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Menurut beliau, Deep Learning mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, sementara Kurikulum Berbasis Cinta yang dikenal dengan Panca Cinta berfungsi sebagai fondasi moral dan etika. Sinergi kedua konsep ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademik, berintegritas, dan memiliki kepedulian sosial tinggi.

Dalam sesi tersebut, Rosnidar mengajak para guru MIN 2 Kota Banda Aceh untuk menyusun perangkat pembelajaran yang aplikatif dan mudah diterapkan, memastikan bahwa konsep-konsep yang sulit dapat diserap secara bermakna (Meaningful Learning).

Kepala MIN 2 Kota Banda Aceh, Mufyeni Musady SPdI  menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang intensif dari Pengawas Pembina.

“Kehadiran Ibu Rosnidar SAg. dalam KKG ini memberikan semangat dan panduan yang jelas bagi guru-guru kami. Komitmen beliau dalam memperkuat Kurikulum Berbasis Cinta adalah energi positif untuk mewujudkan madrasah yang unggul dan berakhlak mulia,” tutupnya.

Kegiatan KKG ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, inspiratif, dan mampu mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *